Sabtu, 21 November 2015

KARAKTERISTIK ALAT UKUR LISTRIK



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
Saat ini banyak orang yang tak mengerti bagaimana cara mengukur suatu besaran listrik dengan baik, bahkan mereka tak mengerti nama dari alat ukur tersebut, fungsi serta cara kerjanya, oleh karena itu dalam makalah ini kami membahas tentang karakteristik alat ukur, dari definisi, fungsi, jenis, prinsip kerja, dan cara menggunakan alat ukur listrik dengan baik dan benar, seingga pembaca dapat mengetahui karakteristik alat ukur listrik.
B.       Rumusan Masalah
1.Apa definisi alat ukur listrik ?
2.Apa fungsi dari alat ukur listrik ?
3.Apa jenis-jenis alat ukur listrik ?
4.Bagaimana cara kerja dari alat-alat ukur listrik tersebut ?
5.Apa saja prinsip kerja dari alat ukur listrik ?
C.      Tujuan
1)   Mahasiswa mengetahui definisi alat ukur listrik.
2)   Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari alat ukur listrik.
3)   Mahasiswa dapat menggunakan alat ukur listrik dengan baik dan benar.
4)   Mahasiswa dapat memahami cara kerja alat ukur listrik degan baik.
D.      Manfaat
Agar para pembaca mampu mengetahui serta memahami alat ukur listrik, fungsi, dan cara kerja alat ukur listrik.





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Karakteristik Alat Ukur Listrik
Untuk mengetahui besaran listrik DC maupun AC seperti tegangan, arus, resistansi,daya, faktor kerja, dan frekuensi kita menggunakan alat ukur listrik. Pada awalnya memaakai alat-alat ukur analog atau biasa disebut alat pengukur yang tercantum nilai dalam alat itu dengan penunjukan menggunakan jarum dan membaca dari skala. Kini banyak memakai alat ukur listrik digital yang praktis, efisien dan hasilnya tinggal membaca pada layar display. Bahkan dalam satu alat ukur listrik dapat digunakan untuk mengukur beberapa besaran, misalnya tegangan AC dan DC, arus listrik DC dan AC, serta resistansi. Kita biasa menyebutnya denagn Multimeter. Untuk kebutuhan praktis tetap dipakai alat ukur tunggal, misalnya untuk mengukur tegangan saja, atau daya listrik saja. Sampai saat ini alat ukur analog masih tetap digunakan karena handal, ekonomis, dan praktis. Namun alat ukur digital makin luas dipakai, karena harganya makin terjangkau, praktis dalam pemakaian, dan penunjukannya makin akurat dan presisi.
Dengan kata lain karaktristik alat ukur adalah materi yang mempelajari tentang

B.     Jenis jenis Alat Ukur Listrik
Jenis alat ukur listrik bermacam macam tergantung dari fungsi merka untuk mengukur apa, berikut adalah jenis jenis dari alat ukur listrik :
1.      Multimeter Analog
Atau yang disebut dengan avometer, disebut seperti itu karena fungsi dari avometer sendiri adalah untuk mengukur arus, tegangan dan resistansi. Memiliki tiga fungsi langsung dalam satu alat, itulah mengapa alat ini disebut dengan multimeter.
2.      Multimeter Digital
Alat ini memiliki fungsi yang sama dengan multimeter analog, namun multimeter digital memilii ketelitian yang lebih tinggi ketimbang multimeter analog.
3.      Oskiloskop
Adalah alat yang dapat menunjukkan kepada kita 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu. Sebuah graticule setiap 1cm grid membuat anda dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada layar (screen).
Sebuah grafik, biasa disebut trace /jejak, tergambar oleh pancaran electron menumbuk lapisan phosphor dari layar menimbulkan pancaran cahaya, biasanya berwarna hijau atau biru. Ini sama dengan pengambaran pada layar televisi.
C.    Fungsi Alat ukur listrik
Fungsi alat ukur listrik sangat bervariasi dari alat pengukur tegangan, arus, hambatan, daya, dan lai sebagainya. Berikut adalah fungsi dari berbagai alat tersebut :
1.      Multimeter Analog
Untuk mengukur tegangan, arus, resistansi, dan daya.
2.      Multimeter Digital
Memiliki fungsi yang sama dengan multimeter analog.
3.      Oskiloskop
Digunakan untuk melihat bentuk gelombang, dan menganalisis gelombang dalam rangkaian elektronika.
D.    Prinsip Kerja Alat Ukur Listrik
1.      Prinsip kerja besi putar
Pada prinsipnya bekerja atas dasar interaksi antara dua buah magnet buatan yaitu, timbul gay tarik menarik atau tolak menolak diantara kutub-kutubnya. Besar gaya taik/ tolak sebanding dengan kuat medan magnet kedua magnet buata atau sebanding dengan kuadrat dari arus yang menyebabka terjadinya medan magnetik. Alat ukur dengan prinsip kerja ini dapat dibagi menjadi tipe attraction dan repulsion.
a.       Tipe atraction/tarikan
Bila suatu kumparan dialiri arus I, maka akan timbul flux magnet yang kuat dalam iti kumparan yang arahnya tergantung arah llilitan dan arusya. Flux ini menginduksikan medan magnet pada besi lunak, sehingga terjadi polarisasi pada besi lunak. Karena terjadi polarisasi yang berbeda antara besi lunak dan inti kumparan maka besi luak akan tertarik. Gerakan ini yang menyebabkan adanya defleksi pada alat penunjuk. Besarnya sudut tergantug dari besarnya gaya tarikan atau kuadrat dari arusnya.
b.      Tipe repulsion / tolakan
Di dalam kumparan tetap yang ditempatkan sepasag besi lunak yang satu permanen tak bergerak dan yang lain bergerak bebas melalui suatu sumbu. Bila arus I dialirkan kedana kumparan tetap, maka kumparan tersebut aka mengahasilkan medan magnet dan kedua besi itu termagnetisasi dan mempunyai kutub yang sama, Mengakibatkan keduanya tolak menolak. Besi luak yang bebas akan memutar sumbu dan menghasilkan momen gerak. Kemanapun arus pada kumparan kedua besi lnak itu termagnetisasi degan kutub yang sama dan tetap terjadi tolak menolak.
Tipe tolakan ini ada dua macam bentuk yaitu :
-          Betuk radial
-          Bentuk coaxial

2.      Prinsip kerja kumparan putar
Prinsip ini bekerja jika suatu kondoktor yang diakiri arus diletakkan dalam medan magnet, maka kondoktor itu aka bekerja gaya F=I x B. Sesuai dengan namanya, maka prinsip ini terdiri dari kumparan yang berbentuk segi empat yag dililitkan pada suatu inti dan diletakka diantari kutub-kutub magnet permanen yang kuat.
Alat ukur ini hanya dapat digunakan untuk arus searah dan tidak dapat untuk arus bolak balik, sebab dengan B yang arahnya tetap. Dan I yang bolak balik, maka akan menghasilkan F yang bilak balik arahya. Bila frekuensinya cukup rendah, maka alat penunjuk akan berosilasi disekitar titik nolnya. Tetapi jika frekuensi agak tinggi, maka alat penunjuk akan tetap pada posisi nol.
3.      Sistem induksi (Sistem Ferraris)
Ada flux-flux magnetis 1 dan 2 yang mempunyai bentuk gelombang sinus dan frekuensi yang sama tetapi terdapat perbadaan fasa sebasar a masuk secara paralel dalam suatu konduktor yang berbentuk lempengan. Fluxi-fluxi itu akan membangkitka tegangan V1 dan V2 dan terjadi arus-arus pusat (eddy current) Ia1 dan Ia2, hubungan antara V, flux dan Ia tampak pada gambar berikut
Karena arus Ia1 dan Ia2 memotong medan magnet flux2 dan flux1 seperti gambar, maka gaya elektrodinamis akan terjadi dan menyebabkan piringan mendapat suatu gaya yang terjadi sebagai hasil dari interaksi tersebut
4.      Sistem Elektrodinamis
Bila magnet permanen dari akat ukur PMMC diganti dengan kumparan yag tetap(biasaya berisi udara) dan aris dialirkan melalui kedua kumparan tersebut, yaitu yag tetap dari yag bergrak, maka akan terdapat konfigurasi dasar alat ukur tipe elektrodinamis. Momen geraknya didapat dengan cara yang sema dengan alat ukur tipe PMMC, hanya saja medan magnet B bukan medan magnet tetap tetapi medan magnet buata yang dihasilka dari kumapran tetap yag dialiri dengan arus.
Alat ukur ini dapat mengukur besaran arus searah dan bolak balik sebab arah B serarah dengan I sehingga F=BxI selalu tetap arahya. Alat ukur yang didesai dengan menggunakan tipe ini antara lain :
-          Amperemeter
-          Voltmeter
-          Wattmeter
-          Frekuensi meter
















E.     Kelas Meter Alat Ukur Listrik

Kelas
Kesalahanygdiizinkan (%)
Penggunaan
Keterangan
0,1
±0,1
Laboratorium
Presisi
0,2
± 0,2
Laboratorium
Presisi
0,5
± 0,5
Laboratorium
Menengah
1,0
± 1,0
Industri
Menengah
1,5
± 1,5
Industri
Menengah
2,0
± 2,0
Industri
Menengah
2,5
± 2,5
Industri
Menengah
3,0
± 3,0
Hanyautkcek
Rendah
5,0
± 5,0
Hanyautkcek
Rendah








F.     Hal hal yang harus diperhatikan dalam pegukuran listrik

1.      Cara pengukuran, àharusbenar.
Pada pengukuranlistrikterdapatbeberapa cara untuk mengukur, baik dengan pengukuran yang baik namun tidak ekonomis, serta baik namun ekonomis.  Pilihlah cara ygpalingekonomis.
2.      Alatukur, àharusdalamkeadaanbaik :
Secara periodikharusdicek (kalibrasi). Penyimpananalatharusdiperhatikan karena ini juga menjadi hal yang harus diperhatikan, jika alat yang digunakan terus meerus tidak dirawat, maka akan terjadi kesalahan dalam alat tersebut dan pegukuran tidak sesuai dengan yang sesungguhnya.
3.      Operator (Orang),  àharusteliti
Keadaan dimana dilakukan pengukuran harus diperhatikan. Jika diperlukan laporan, maka pencatatan hasil pengukuran perlu mendapatperhatian, Untukcatatandigunakanbukutersendiri (gunakan FORMULIR tertentu)











PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Alat Ukur Listrik adalah alat yang dapat menghitung berbagai besaran listrik, seperti tegangan, arus, resistansi, daya dan lainnya.
2.      Jenis Alat Ukur Listrik tergantung dari fungsinya, untuk mengukur tegangan dengan menggunakan alat ukur voltmeter, utuk arus dengan amperemeter, untuk resistasi dengan ohmmeter, untuk mengukur daya dengan wattmeter serta lain sebagainya.
3.      Fungsi dari alat ukur listrik adalah untuk mengukur dari berbagai besaran listrik seperti tegangan, arus, hambatan dan daya.
4.      Prinsip kerja dari alat ukur listrik bermacam macam yaitu : prinsip besi putar, prinsip kumparan putar, sistem induksi, sistem elektrodinamis,
5.      Kelas meter alat ukur listrik ada berbagai jenis yaitu :













Daftar Pustaka
Leader Electronics. Instruction Manual LCR Bridge Model LCR-740. Leader electronics.Corp.
Muslimim ,M. 1984. Alat-alat Ukur Listrik dan Pengukuran Listrik. Bandung : CV.Armico.
Soedjana, S., Nishino, O. 1976. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik.Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons