Senin, 16 November 2015

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA



Komponen elektronika terdiri dari 2 jenis, yaitu komponen pasif & aktif. Komponen pasif adalah komponen yg dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sumber tegangan atau sumber arus sendiri, sedangkan komponen aktif butuh sumber tegangan untuk bekerja.
Baiklah, kita mulai dengan komponen pasifnya dahulu, antara lain :


1. Resistor

Sesuai dengan namanya yg berarti resistansi / hambatan, komponen ini berfungsi untuk menghambat arus listrik. Resistor terbagi lagi menjadi 2, yaitu resistor tetap dan tidak tetap. Perbedaannya sederhana, resistor tetap memiliki nilai hambatan tetap sedangkan resistor tidak tetap memiliki nilai hambatan yg bisa diubah-ubah. Untuk mengetahui nilai hambatan pada resistor tidak tetap lebih mudah karena sudah tertera dibadan resistor, sedangkan untuk resistor tetap harus dengan pembacaan gelang warna pada badannya. Berikut adalah tabel kode warna resistor 4 gelang :

Untuk gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor itu, gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol), dan gelang ke-4 menyatakan toleransi. Contoh :
Warna gelang resistor  :       Merah       Coklat       Jingga       Perak
Nilai                             :           2                  1             1000          10%
Pembacaannya              :        21000 O   atau   21 KO   dengan toleransi 10%
2. Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yg memiliki kemampuan kapasitansi yaitu kemampuan untuk menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Seperti halnya resistor, kapasitor juga terbagi dua yaitu kapasitor tetap dan tidak tetap. Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yg digunakan sebagai lapisan diantaranya lempengan logam yg disebut dielektrikum. Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik, mika, mylar, kertas, polyester, atau film. Satuan nilai untuk kapasitor adalah farad, untuk mengetahui nilainya dapat dibaca melalui kode angka pada badannya.
3. Dioda (PN Junction)
Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanium (Ge) dan Silikon/Silsilum (Si). Dioda terdiri dari :
- Dioda Kontak Titik
Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi rendah.
Contoh tipe dari dioda ini misalnya; OA 70, OA 90 dan 1N 60.
- Dioda Hubungan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah. Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan. Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya Dioda tipe 1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V.                                                                                               -
- Dioda Zener

Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan. Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12 V, ini berarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 V atau menjadi 12 V
- Dioda Pemancar Cahaya (LED)

LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya). Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga (display).
4. Transformator (trafo)

Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik, yang dapat digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik AC.
5. Relay

Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus
listrik yang mengalir melalui lilitan. Susunan kontak pada relay adalah:
Normally Open    : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.
Normally Close    : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.
Changeover           : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.
Nah, itulah tadi beberapa contoh komponen elektronika yg bersifat pasif. Sekarang kita beralih ke komponen aktif, diantaranya :
1. Transistor

Transistor ada 2 jenis yaitu bipolar & unipolar. Trasistor bipolar memiliki 2 buah persambungan kutub, sedangkan transistor unipolar hanya memiliki 1 persambungan kutub saja. Bentuk umumnya terdiri dari 3 kaki yg masing2 diberi nama basis, kolektor, dan emitor. Untuk mengetahui kaki2nya dapat diketahui dengan pengukuran menggunakan multimeter, namun agar lebih mudah dapat dilihat pada data book transistor yg mencantumkan berbagai type transistor serta kaki2nya. Untuk transistor bipolar terbagi lagi menjadi type PNP & NPN, bipolar dapat diibaratkan sebagai gabungan 2 buah dioda, seperti gambar berikut :

Untuk transistor unipolar sendiri merupakan Field effect Transistor (FET) yg terdiri dari JFET kanal N, JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P.
2. Thyristor

3. TRANDUCER
Tranducer adalah pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah diukur atau
dikendalikan oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan arus dimana terjadi perubahan dari
suatu besaran ke besaran lainnya.
Adapun komponen elektronika yang termasuk ke dalam tranducer ialah :
  1. LDR (Light Dependent Resistance)
    Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannya
    terkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai resistansinya
    kecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap).
  2. NTC (Negative Temperature Coeffisient)
    Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan
    temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
    kecil dan sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya
    semakin besar.
  3. PTC (Positive Temperature Coeffisient)
    Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan
    temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
    semakin besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai
    resistansinya pun semakin kecil.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons